Tuesday, 12 February 2019

“Menjadi Wanita Paling Bahagia” oleh Dr. ‘Aidh al-Qarni

 



#1

Emas PERTAMA:
Yang telah terjadi biarlah berlalu,
impian biarkan di awang-awang
Manfaatkanlah waktumu sekarang ini,
dengan sebaik-baiknya . . . !

Emas KEDUA:
Kasih sayang Allah pasti datangnya
Meski terasa nun jauh disana
Ia kan tiba laksana kerdipan mata
Bila sudah saatnya . . .

Emas KETIGA:
Bila engkau putus asa,
hanya karena belum mendapat jalan keluar,
Engkau kemanakan Allah
dan kemahakuasaan-Nya?

Emas KEEMPAT:
Tak akan kekal suka cita yang engkau rasakan kini,
Dan kesedihan pun tak akan mengembalikan yang telah hilang

Emas KELIMA:
Tempat paling mulia di dunia adalah pelana kuda perang (jihad)
Dan sebaik-bik teman sepanjang waktu adalah buku

Emas KEENAM:
Sepotong roti panggang itu sudah cukup untukmu.
Karena, masih ada orang yang menutup pintu,
hanya untuk menyembunyikannya
Dan sekian banyak orang hanya bisa membayangkannya.

Emas KETUJUH:
Aku telah turuti tamakku
Hingga ia memperbudakku.
Padahal, andai aku puas dengan yang ada,
aku pasti tetap bebas merdeka

Emas KEDELAPAN:
Wahai waktu,
jika engkau punya sisa yang dibuang manusia,
datangkanlah padaku!

Emas KESEMBILAN:
Malam-malam yang pernah berlalu
tanpa sebiji kurma pun padanya
Semoga kelak menyatukan kita
dalam pesta-pesta perjamuan-Nya

Emas KESEPULUH:
Katakanlah kepada orang yang mencela kita
setiap kali terjadi perubahan masa:
Bukankah orang yang menantang waktu
yang akan mendapat bahaya?


#2

Kalung PERTAMA:
Sungguh, hanya Allah yang aku tuju
sehingga aku, dengan kesabaran ini
seolah-olah melihat segala hal
yang telah dikaruniakan padaku

Kalung KEDUA:
Kala Allah hendak melimpahkan
karunia-Nya yang masih tersimpan
maka Dia akan membuka untuknya
mulut-mulut para pendengki

Kalung KETIGA:
Kalau bukan karena nyala api yang mengitarinya
Harumnya aroma kayu gaharu tidak akan pernah tercium

Kalung KEEMPAT:
Sungguh, kala aku mencela
para pendengkiku . . .
Aku tak bisa memungkiri,
bahwa aku adalah siksaan bagi mereka

Kalung KELIMA:
Semoga kesedihan yang saya alami bisa berlalu
dan kebahagiaan segera menggantikan deritaku

Kalung KEENAM:
Akan sembuh orang yang sakit
setelah hilang rasa sakitnya.
Dan akan kembali orang yang hilang,
meski telah pergi sekian lama.

Kalung KETUJUH:
Wahai Tuhan semesta alam,
telah ku serahkan diriku kepada-Mu.
Wahai Tuhanku, tutupilah kelemahan kami
dengan kebesaran rahmat-Mu

Kalung KEDELAPAN:
Bagiku, kebahagiaan bukanlah tumpukan harta
Melainkan orang yang bertakwlah yang paling bahagia

Kalung KESEMBILAN:
Pasti datang kepadamu sebuah pertolongan,
tatkala harapanmu nyaris terputus
Yakni, pertolongan dari Sang Mahalembut,
lagi Maha Mengabulkan permintaan

Kalung KESEPULUH:
Segala bentuk bencana, seberat apa pun deritanya,
niscaya memiliki jalan keluar yang pasti datangnya


#3

Permata PERTAMA:
Betapa banyak hal yang engkau harus menghindarinya
Lalu membuahkan sesuatu yang engkau mengharapkannya

Permata KEDUA:
Betapa banyaknya nikmat tersembunyi,
yang engkau bersyukur kepada Allah,
Yakni, kenikmatan-kenikmatan yang tersembunyi
dibalik hal-hal yang acap membuat kita jengah

Permata KETIGA:
Adalah dusta,
bila cita-cita dan kesuksesan itu,
selalu datang pada manusia
setelah rasa putus asa mendera

Permata KEEMPAT:
Allah memberi nikmat
Kadang lewat bencana yang dahsyat,
Dan kadang, Allah menguji sebuah kaum
dengan berbagai nikmat yang melimpah

Permata KELIMA:
Peristiwa demi peristiwa,
Meski hanya keburukannya yang kau rasakan
Maka keburukan itulah yang akan mengajarmu
tentang bagaimana kenikmatannya

Permata KEENAM:
Katakanlah: “Kami beriman kepada Sang Maha Pengasih,
dan mengikuti seorang pembimbing dari Yatsrib.”

Permata KETUJUH:
Rembulan saja selalu tertawa
dan bintang-bintang pun senantiasa bertepuk tangan ceria,
Lantas, atas dasar apa kita harus mati terbunuh
dan mudah tercekik hanya oleh kegelisahan semata?

Permata KEDELAPAN:
Apakah engkau mengira,
bahwa kesengsaraan itu akan berlangsung selamanya?
Bila itu yang terjadi,
maka manusia akan memandangnya sebagai keajaiban

Permata KESEMBILAN:
Hilangkan kegalauan dengan mengingat Dzat
tempatmu bergantung satu-satunya
Tinggalkan malam yang penuh dengan hawa nafsu
dan jauhilah ia selama-lamanya

Permata KESEPULUH:
Wahai orang yang selalu menghardik,
dan menyalahkan zaman . . .
Adakah engkau bebas dari cela
dan memiliki segalanya?


#4

Berlian PERTAMA:
Bukankah engkau telah melihat,
bahwa malam puas dengan gelap gulitanya,
maka fajar pagi pun pasti datang
dengan sinar cahayanya

Berlian KEDUA:
Bila penderitaanmu sudah semakin menghimpit,
maka penyelesaian pun akan segera datang
Sebab, malammu telah mengizinkan,
bahwa fajar akan segera datang

Berlian KETIGA:
Jiwa seringkali gelisah
karena satu perkara
Padahal, jelan keluarnya mudah
seperti mengurai ikatan yang telah lepas

Berlian KEEMPAT:
Kala kesulitan mengganjal urusanmu,
Renungkanlah makna surah “a lam nasyrah.”

Berlian KELIMA:
Bila engkau hendak menggapai puncak kemuliaan,
Jangan puas dengan apa-apa yang ada di bawah bintang

Berlian KEENAM:
Bila engkau merasakan hidupmu menderita
Mohonlah pertolongan kepada Sang Esa Yang Mahakuasa

Berlian KETUJUH:
Jangan gusar jika sesekali engkau mendapatkan kesulitan
Bukankah engkau telah mendapatkan kemudahan lebih lama?

Berlian KEDELAPAN:
Meski setiap ‘hari’ diwarnai cobaan
Aku telah buktikan . . .
Bahwa kesabaran membawa kita
pada akhir yang menyenangkan

Berlian KESEMBILAN:
Jika cintamu pada-Nya tulus,
segalanya akan jadi mudah
Dan semua yang berada di atas tanah
adalah tanah juga

Berlian KESEPULUH:
Sabarlah dalam menghadapi bencana,
Niscaya Tuhan akan datang membawa pertolongan


#5

Mutiara PERTAMA:
Semoga Allah mendatangkan jalan keluar,
Karena Dia-lah yang mengurus makhluk-Nya

Mutiara KEDUA:
Janganlah mereka mengira bila kebaikan itu
tidak ada keburukan setelahnya.
Jangan pula mereka menyangka bila keburukan itu
Seperti pukulan yang terus membekas

Mutiara KETIGA:
Rasakan dan nikmati apa yang ada,
segala sesuatu pasti ada ujungnya
sampai kapan pun jua,
sebagaimana mereka ada pangkalnya

Mutiara KEEMPAT:
Tantangan demi tantangan
Menghadang di depan kita
Lalu pergi entah kemana
Dan tak pernah lagi datang menyapa

Mutiara KELIMA:
Inilah anehnya persahabatan
di negeri mana saja:
setiap cita-cita besar,
pasti sedikit yang mendukungnya

Mutiara KEENAM:
Berapa banyak sudah,
Kita saksikan kegelisahan seorang kawan
berlalu dan berubah
menjadi kegembiraan

Mutiara KETUJUH:
Jangan putus asa!
Karena putus asa adalah kekufuran
Semoga Allah memberimu kepuasan
Meskipun hanya dengan yang sedikit

Mutiara KEDELAPAN:
Bukanlah kesengsaraan itu
Karena hilangnya kenikmatan dari seseorang
Tapi kesengsaraan itu
Karena lepasnya Allah dari hati seseorang

Mutiara KESEMBILAN:
Bersuka citalah dengan kehidupanmu,
karena hidup itu memang indah
Dan dengan berbagi kebaikan,
Buatlah hidup ini lebih cerah

Mutiara KESEPULUH:
Seringkali seseorang membenci sesuatu
yang sebenarnya akan menggembirakannya


#6

Zamrud PERTAMA:
Semoga Allah menyembuhkan
Segala penyakit yang menimpa hamba-Nya
Karena Dia, Maha Dermawan
Dan sangat melimpah karunia-Nya

Zamrud KEDUA:
Adakah zaman itu
Hanya terisi dengan kesengsaraan-kesengsaraan
yang cepat berlalu,
lalu disusul dengan bertubi-tubinya kesempitan

Zamrud KETIGA:
Sesungguhnya Tuhan telah mencukupkan untukmu
Semua yang terjadi kemarin,
Dan Dia akan mencukupkan pula untukmu
Apa saja yang akan terjadi besok hari

Zamrud KEEMPAT:
Jika tidak ada pertolongan Allah,
Untuk seorang hamba
maka hal pertama yang dibutuhkannya
adalah kesungguhan dalam berupaya

Zamrud KELIMA:
Andai diriku bisa hidup abadi,
aku pun ingin hidup abadi sendiri
Tapi, ternyata dunia ini
Juga tak abadi

Zamrud KEENAM:
Betapa banyaknya kesulitan
yang datang dengan mudah
Sehingga, kesulitannya pun
sirna dengan mudah

Zamrud KETUJUH:
Jangan berprasangka buruk kepada Allah,
karena Allah paling berhak atas yang baik-baik

Zamrud KEDELAPAN:
Aneh!
Mengapa manusia berani durhaka kepada Allah
dan mengapa pula mereka bisa mengingkari nikmat-Nya?

Zamrud KESEMBILAN:
Biarkan hari-harimu berbuat sesuka hatinya
terimalah dengan lapang ketentuan yang sudah diputuskan

Zamrud KESEPULUH:
Jalan keluar acap datang setelah kesabaran
dan kegembiraan acap pula datang setelah kesedihan.


#7

Yaqut PERTAMA:
Kala seekor serigala melolong,
Aku bisa iba mendengarnya,
Namun, ketika manusia berteriak,
Aku terhenyak dan nyaris terbang karenanya

Yaqut KEDUA:
Telah ku katakan kepada hatiku,
jika kesedihan menerpamu, berbahagialah engkau!
Ketakutan itu pasti akan segera sirna

Yaqut KETIGA:
Ku terangi jiwa
dengan cita-cita yang ku kejar
Alangkah sempitnya hidup ini
jika keluasan cita-cita tidak terbentang

Yaqut KEEMPAT:
Bersabarlah . . . , Allah akan memberimu jalan keluar
Dan semoga cepat datang, dengan segera.

Yaqut KELIMA:
Andaikata wanita itu sebagaimana yang kita ketahui,
niscaya mereka itu akan lebih diutamakan dari kaum laki-laki

Yaqut KEENAM:
Inilah dua jenis penderitaan: Kesulitan dan bencana
Dan inilah dua jenis anugerah: Kenikmatan dan kemudahan

Yaqut KETUJUH:
Sesungguhnya Tuhanlah
Yang mencukupimu kemarin
Dan Dia pula yang akan mencukupimu
Kebutuhan esok hari

Yaqut KEDELAPAN:
Dalam segala hal
Allah itu terbukti keberadaan-Nya
Dan apa saja adalah pertanda
Bahwa Allah itu Esa

Yaqut KESEMBILAN:
Jangan kau gelisahkan peristiwa semalam.
Karena di dunia ini
Tak ada peristiwa yang kekal

Yaqut KESEPULUH:
Mengapa mawar itu,
Hanya dari durinya saja.
Sedang di kelopaknya
Menyembul putik yang indah merekah


#8

Nilam PERTAMA:
Setiapkali kekayaan bertambah,
Kita semakin gelisah dibuatnya
Bahkan, menumpuk-numpuk harta itu
Acapkali menambah kegelisahan

Nilam KEDUA:
Nafsu itu manja,
Apalagi jika engkau menurutinya
Padahal, sedikit saja
Ia sudah menerimanya

Nilam KETIGA:
Bila harapan menjadi kenyataan,
itulah sebaik-baik harapan
Pun, bila tidak menjadi kenyataan,
kita tetap bisa hidup senang dengan harapan

Nilam KEEMPAT:
Nikmatilah semua kenikmatan dunia
Tapi biarkanlah hatiku
Tetap bebas, merdeka,
Dan terus berkelana

Nilam KELIMA:
Tak selamanya harapan itu terwujud
Ia seperti angin; Belum tentu berhembus
Sebagaimana yang diinginkan perahu-perahu

Nilam KEENAM:
Wanita yang teguh pendirian,
Cerdas dan berwawasan,
Meski dikecewakan oleh kesabaran,
tidak akan dikhianati oleh kebahagiaan

Nilam KETUJUH:
Ketika hatiku membatu,
Lalu jalan nafasku buntu
Hanya “permohonan ampunan”-ku
Yang bisa ku kirimkan ke hadirat-Mu

Nilam KEDELAPAN:
Wahai Tuhanku . . . , itulah kalimat pertama yang terucap dihatiku
sungguh, aku ‘kan selalu mengingat-Mu
dalam kesepian dan keramaian

Nilam KESEMBILAN:
Wahai Dzat tempat mengadu dan meminta pertolongan
Engkaulah yang mempersiapkan segala sesuatu
yang bakal terjadi

Nilam KESEPULUH:
Berbahagialah dengan kehidupan,
sebelum kematian datang menjemput
Petiklah semua bungan kehidupan
sebelum angin datang merontokkannya


#9

Cincin PERTAMA:
Gudang kepuasan tak perlu dikhawatirkan
dan juga tak perlu penjaga yang bergantian

Cincin KEDUA:
Detiap keadaan ‘kan
Menyebabkan munculnya keadaan yang lain.
Namun, bisa jadi sesuatu yang kau benci
Justru lebih sering menimpamu daripada kebaikan

Cincin KETIGA:
Berapa banyak sudah,
Perkara yang berakhir dengan kegembiraan
Meski diawali oleh sebuah keburukan

Cincin KEEMPAT:
Barangsiapa takut untuk mendaki gunung
selamanya ia akan hidup di dasar lubang

Cincin KELIMA:
Tidakkah engkau melihat,
Bahwa setiap aku mengunjunginya,
Kan tercium bau wangi dari tubuhnya,
Meski ia tak bersolek dengan wewangiannya

Cincin KEENAM:
Sepatah makian melukai hatiku
Dan tekadku, aku akan menjadi batu karang yang bisu
menghadapinya

Cincin KETUJUH:
Dosaku begitu besar, Namun, ketika kubandingkan
dengan ampunan-Mu, wahai Rabbku,
ampunan-Mu ternyata lebih besar

Cincin KEDELAPAN:
Wahai Tuhanku, padamu kan kupanjatkan
Sebuah pujian yang hanya pantas untuk-Mu
Wahai Dzat tempat bergantung seluruh makhluk
Milik-Mu-lah segala pujian

Cincin KESEMBILAN:
Kehidupan adalah perputaran hari ke hari
dan perubahan ke perubahan
Sedang ketentuan Allah, kan selalu menanti
Seiring dengan jalannya perubahan

Cincin KESEPULUH:
Orang yang tak berjiwa bersih,
tak akan bisa melihat keindahan alam ini


#10

Safir PERTAMA:
Dan nafsu itu
Tergantung bagaimana seseorang memperlakukannya
Bila dituruti, ia akan ketagihan.
Tapi, bila dibiarkan, ia akan melupakan

Safir KEDUA:
Kenikmatan telah membuatku takut
Menghadapi lika-liku zaman,
Padahal, betapa banyak sudah
orang yang menakuti sesuatu yang belum tentu terjadi

Safir KETIGA:
Tidak ada kerisauan
Melainkan akan terurai simpul-simpulnya,
Tidak ada pula keadaan seseorang,
yang tak terganti dengan keadaan lainnya

Safir KEEMPAT:
Keluhuran derajat di dunia maupun akhirat.
Bila itu kau dapat, Itulah mukjizat

Safir KELIMA:
Sesuatu yang membuatmu bahagia
tak akan selamanya membahagiakanmu.
Dan tidaklah kesedihan itu bisa:
mengembalikan sesuatu yang telah hilang

Safir KEENAM:
Orang yang berilmu tahu
bahwa kejahatan dan kebaikan
punya batasnya dan akan selalu berakhir

Safir KETUJUH:
Bolehlah engkau mengkhayal
Bahwa dunia dan seisinya ini kan jadi milikmu
engkau menguasai seluruh penduduk bumi
Dan semua manusia tunduk kepadamu.
Lalu apa artinya semua itu?


Safir KEDELAPAN:
Wahai Tuhan kami,
jiwa-jiwa kami berada di atas pundak kami
Kami memohon balasan-Mu yang melimpah,
Dengan kedekatan dengan-Mu di alam barzah

Safir KESEMBILAN:
Setiap manusia
Akan menjadi pembicaraan generasi berikutnya
Maka, jadilah bahan pembicaraan yang baik
bagi orang yang sadar

Safir KESEPULUH:
Raihlah senyuman pagi hari
Katakan padanya, “Selamat datang . . . ,
Dan kami sangat merindukanmu.”


#11

Manikan PERTAMA:
Perihnya lapar
dapat ditepis dengan sepotong roti yang basah
Jadi, untuk apa aku banyak bersedih
dan terus dihantui oleh kecemasan?

Manikam KEDUA:
Tidaklah masalah itu membuat dadaku sesak,
Bila belum terjadi
Dan tidak pula mematahkan semangatku
Bila benar-benar terjadi

Manikam KETIGA:
Jangan pernah percaya pada nafsu
Saat kau bicara dengannya
Mempercayai nafsu itu
Bisa melenyapkan angan-angan

Manikam KEEMPAT:
Musim semi yang indah
‘Kan menghampirimu seraya malu
Begitu indahnya ia,
Hingga tampak seperti tersenyum sipu

Manikam KELIMA:
Kegelapan akan tersibak,
maka janganlah engkau merasa takut
Fajar pasti menyingsing
dengan pijar-pijar cahayanya yang menawan

Manikam KEENAM:
Lihatlaj besok,
taman itu pasti kan menebar senyum elok
burung-burung pun kan bersenandung ceria
tanpa diliputi kesedihan yang mendera

Manikam KETUJUH:
Tidakkah kau tahu,
bahwa kesulitan itu selalu diiringi oleh kemudahan,
seperti kesabaran,
yang selalu diiringi oleh kesenangan

Manikam KEDELAPAN:
Shalawat Allah atas engkau, wahai panji hidayah
Hari-hari menjadi ceria karena kehadiranmu

Manikam KESEMBILAN:
Wahai orang yang berfrustasi,
mati sajalah engkau sebelum mati
Atau, jika ingin hidup,
maka hanya berharaplah kepada-Nya

Manikam KESEPULUH:
Jadilah wanita yang lebih lembut dari angin yang berhembus,
dan jadilah lebih mulia dari bintang-gemintang di angkasa


#12

Intan PERTAMA:
Rumah yang tidak ada canda-tawanya
esok akan menangis selamanya.
Sungguh rumah yang merana!

Intan KEDUA:
Nikmatilah kesedihanmu,
karena tidak ada sesuatu yang abadi
Kesedihanmu itu juga tak akan abadi

Intan KETIGA:
Kata orang, kehidupan itu berat dan menyengsarakan
Tapi aku katakan, tersenyumlah.
Cukuplah kesengsaraan itu di atas langit saja

Intan KEEMPAT:
Sabarlah menghadapi hari-hari yang sulit,
karena kesulitan itu ada akhirnya
Tidaklah kesabaran itu terwujud
kecuali pada orang yang memiliki kemuliaan

Intan KELIMA:
Bagiku, setiap “hari” memiliki kebiasaan
Jika sulit, maka aku harus sabar.
Jika menyenangkan, maka itu harus bersyukur.

Intan KEENAM:
Kesabaran itu akhlak mulia
Dan keutamaan akhlak seorang laki-laki adalah kedermawanannya

Intan KETUJUH:
Bersabarlah menghadapi manis dan pahitnya hidup,
karena kesabaran akan mendekatkan pada keberhasilan

Intan KEDELAPAN:
Semoga engkau tetap menikmati hidup,
Sepahit apa pun hidup ini
Dan, semoga engkau tetap bergembira,
ketika semua orang cemas dan berduka

Intan KESEMBILAN:
Jangan tangkupkan tanganmu ketika tertekan
Jika tekanan itu menjadi parah, maka berharaplah jalan keluar

Intan KESEPULUH:
Jadilah laksana wajah bintang yang berbinar,
dan jangan takut kesedihan yang menghadang,
dan juga kegelapan malam


#13

Kristal PERTAMA:
Semoga jalan keluar segera datang
Agar kita bisa mengobati jiwa kita dengan harapan

Kristal KEDUA:
Kami berserah diri kepada Yang Maha Pengasih,
Dan keberuntungan itu,
ada pada orang-orang yang berserah diri

Kristal KETIGA:
Kala kau mendengar umpatan
Tentang kekuranganku
Maka itulah pengakuan
terhadap kelebihanku

Kristal KEEMPAT:
Kalau tak ada kesulitan hidup,
setiap orang akan menjadi mulia
Murah hati itu perlu,
dan angkuh itu bumerang

Kristal KELIMA:
Anggaplah semua urusan itu mudah,
dan bersabarlah dengan pahitnya

Kristal KEENAM:
Kekasihku,
Demi Allah, celaan itu tidak kekal,
Sepedas apa pun celaan itu

Kristal KETUJUH:
Ketika tali-tali telah terputus
dan pintu-pintu juga tertutup,
maka Allah lah yang akan menghapus kedukaan kami

Kristal KEDELAPAN:
Memang, di tengah-tengah kita
Terdapat seorang pembangun,
Namun, antara dunia dan akhirat terdapat pemisah

Kristal KESEMBILAN:
Janganlah berputus asa
Saat bencana datang
Karena kemudahan kan segera datang
Membawa penyelesaian

Kristal KESEPULUH:
Bangunlah gubuk itu menjadi istana,
Rancanglah kediamanmu kelak
dari rumahmu yang terbuat dari tanah liat,
bukan dari istanamu yang dari gading




Source: Menjadi Wanita Paling Bahagia oleh Dr. 'Aidh al-Qarny

1 comment:

No Title

Hello world! How's it going? It's been a long time since I left this blog. In December 2023, it'll be exactly 3 years since my l...