Thursday 9 November 2023

No Title

Hello world! How's it going?

It's been a long time since I left this blog. In December 2023, it'll be exactly 3 years since my last post. What should I post first for my comeback, books or my private life?

Well, I've actually not felt good lately since the world is messy with violence, colonialism and genocide toward my Muslim brothers and sisters in Palestine. I've to continuously raise my dua to Allah to save them from cruelty. They're the chosen people of Allah. I believe. 

In that case, I need to have a strong mind, a healthy body and a heart full of spirit to begin.

I'll soon be back with my stories.

Thursday 17 December 2020

Grammar - Active and Passive Voice

 

Active   and   Passive   Voice

 

Compare :

1.      Rama helps Hari.

2.      Hari is helped by Rama.

It will be seen that these two sentences express the same meaning.

But in sentence 1, the form of the Verb shows that the person denoted by the subject does something.

Rama (the person denoted by the Subject) does something.

The Verb helps is said to be in the Active Voice.

In sentence 2, the form of the Verb shows that something is done to the peson denoted by the Subject.

Something is done to Hari (the person denoted by the Subject).

The Verb helped is said to be in the Passive Voice.

 

Def. – A verb is in the Active Voice when its form shows (as in sentence 1) that the person or thing denoted by the Subject does something ; or, in other words, is the doer of the action.

The Active Voice is so called because the person denoted by the Subject acts.

 

Def. – A Verb is in the Passive Voice when its form shows (as in the sentence 2) that something is done to the person or thing denoted by the Subject.

The Passive Voice is so called because the person or thing denoted by the Subject is not active but passive, that is, suffers or receives some action.

 

Def. – Voice is that form of a Verb which shows whether what is denoted by the Subject does something or has something done to it.

 

Note the change from the Active Voice to the Passive Voice in the following sentences :

Acive Voice

Passive Voice

Sita loves Savitri.

Savitri is loved by Sita.

 

It will be noticed that when the Verb is change from the Active Voice to the Passive Voice, the Object of the Transitive Verb in the Active Voice becomes the Subejcet of the Verb in the Passive Voice.

[Thus in the above sentence, Savitri which is the object of loves in the Active Voice, becomes the Subject of is loved in the Passive Voice].

Since the Object of a verb in the active voice becomes the Subject of the passive form, it follows that only Transitive Verbs can be used in the Passive Voice, because an Intransitive Verb has no Object.

 

The Active Voice is used when the agent (i.e., does of the action) is to be made prominent ; the Passive, when the person or thing acted upon is to be made prominent. The Passive is, therefore, generally preferred when the active form would involve the use of an indefinite or vague pronoun or noun (somebody, they, people, we, etc.) as subject ; as,

1.      My pen has been stolen. (Somebody has stolen my pen.)

2.      I was asked my name. (They asked me my name.)

3.      English is spoken all ove the world. (People speak English all over the world.)

4.      I have been invited to the party. (Someone has invited me to the party.)

5.      We will execute all orders promptly. (All orders will be executed promptly.)

In such cases the agent with by is usually avoided.

 

Note, however, that, is in the examples given earlier, the by phrase cannot be avoided where the agent has some importance and is necessary to complete the sense.

 

Exercise in Composition 40

Turn the following sentences from the Active Voice to the Passive Voice :

1.      The cat killed the mouse.

-          The mouse was killed by the cat.

2.      The man cut down the tree.

-          The tree was cut down by the man.

3.      Columbus discovered America.

-          America was discovered by Columbus.

4.      His teacher praised him.

-          He was praised by his teacher.

5.      The boy teased the dog.

-          The dog was teased by the boy.

6.      The syce feeds the horse every day.

-          The horse is fed by the syce every day.

7.      The police arrested him.

-          He was arrested.

8.      Rama was making a kite.

-          A kite was being made by Rama.

9.      The boy caught the ball.

-          The ball was caught by the boy.

10.  My father will write a letter.

-          A letter will be written by my father.

11.  I will conquer him.

-          He will be conquered by me.

12.  He kept me waiting.

-          I was kept waiting.

13.  The hunter shot the lion.

-          The lion was shot by the hunter.

14.  Hari opened the door.

-          The door was opened by Hari.

15.  Sohrab threw the ball.

-          The ball was thrown by Sohrab.

16.  Dhondu will bring the pony.

-          The pony will be brought by Dhondu.

17.  Everyone loves him.

-          He is loved by everyone.

18.  My cousin has drawn this picture.

-          This picture has been drawn by my cousin.

19.  The farmer gathers the harvest.

-          The harvest is gathered by the farmer.

20.  His own brother swindled him.

-          He was swindled by his own brother.

21.  The recitation pleased the inspector.

-          The inspector was pleased by the recitation.

22.  Somebody has put out the light.

-          The light has been put out.

23.  The enemy have defeated our army.

-          Our army have been defeated.

24.  I have sold my bicycle.

-          My bicycle has been sold.

25.  People will soon forget it.

-          It will be soon forgotten.

 

Source: High School English Grammar and Composition By Wren & Martin (latest edition)

Tuesday 12 February 2019

“Menjadi Wanita Paling Bahagia” oleh Dr. ‘Aidh al-Qarni

 



#1

Emas PERTAMA:
Yang telah terjadi biarlah berlalu,
impian biarkan di awang-awang
Manfaatkanlah waktumu sekarang ini,
dengan sebaik-baiknya . . . !

Emas KEDUA:
Kasih sayang Allah pasti datangnya
Meski terasa nun jauh disana
Ia kan tiba laksana kerdipan mata
Bila sudah saatnya . . .

Emas KETIGA:
Bila engkau putus asa,
hanya karena belum mendapat jalan keluar,
Engkau kemanakan Allah
dan kemahakuasaan-Nya?

Emas KEEMPAT:
Tak akan kekal suka cita yang engkau rasakan kini,
Dan kesedihan pun tak akan mengembalikan yang telah hilang

Emas KELIMA:
Tempat paling mulia di dunia adalah pelana kuda perang (jihad)
Dan sebaik-bik teman sepanjang waktu adalah buku

Emas KEENAM:
Sepotong roti panggang itu sudah cukup untukmu.
Karena, masih ada orang yang menutup pintu,
hanya untuk menyembunyikannya
Dan sekian banyak orang hanya bisa membayangkannya.

Emas KETUJUH:
Aku telah turuti tamakku
Hingga ia memperbudakku.
Padahal, andai aku puas dengan yang ada,
aku pasti tetap bebas merdeka

Emas KEDELAPAN:
Wahai waktu,
jika engkau punya sisa yang dibuang manusia,
datangkanlah padaku!

Emas KESEMBILAN:
Malam-malam yang pernah berlalu
tanpa sebiji kurma pun padanya
Semoga kelak menyatukan kita
dalam pesta-pesta perjamuan-Nya

Emas KESEPULUH:
Katakanlah kepada orang yang mencela kita
setiap kali terjadi perubahan masa:
Bukankah orang yang menantang waktu
yang akan mendapat bahaya?


#2

Kalung PERTAMA:
Sungguh, hanya Allah yang aku tuju
sehingga aku, dengan kesabaran ini
seolah-olah melihat segala hal
yang telah dikaruniakan padaku

Kalung KEDUA:
Kala Allah hendak melimpahkan
karunia-Nya yang masih tersimpan
maka Dia akan membuka untuknya
mulut-mulut para pendengki

Kalung KETIGA:
Kalau bukan karena nyala api yang mengitarinya
Harumnya aroma kayu gaharu tidak akan pernah tercium

Kalung KEEMPAT:
Sungguh, kala aku mencela
para pendengkiku . . .
Aku tak bisa memungkiri,
bahwa aku adalah siksaan bagi mereka

Kalung KELIMA:
Semoga kesedihan yang saya alami bisa berlalu
dan kebahagiaan segera menggantikan deritaku

Kalung KEENAM:
Akan sembuh orang yang sakit
setelah hilang rasa sakitnya.
Dan akan kembali orang yang hilang,
meski telah pergi sekian lama.

Kalung KETUJUH:
Wahai Tuhan semesta alam,
telah ku serahkan diriku kepada-Mu.
Wahai Tuhanku, tutupilah kelemahan kami
dengan kebesaran rahmat-Mu

Kalung KEDELAPAN:
Bagiku, kebahagiaan bukanlah tumpukan harta
Melainkan orang yang bertakwlah yang paling bahagia

Kalung KESEMBILAN:
Pasti datang kepadamu sebuah pertolongan,
tatkala harapanmu nyaris terputus
Yakni, pertolongan dari Sang Mahalembut,
lagi Maha Mengabulkan permintaan

Kalung KESEPULUH:
Segala bentuk bencana, seberat apa pun deritanya,
niscaya memiliki jalan keluar yang pasti datangnya


#3

Permata PERTAMA:
Betapa banyak hal yang engkau harus menghindarinya
Lalu membuahkan sesuatu yang engkau mengharapkannya

Permata KEDUA:
Betapa banyaknya nikmat tersembunyi,
yang engkau bersyukur kepada Allah,
Yakni, kenikmatan-kenikmatan yang tersembunyi
dibalik hal-hal yang acap membuat kita jengah

Permata KETIGA:
Adalah dusta,
bila cita-cita dan kesuksesan itu,
selalu datang pada manusia
setelah rasa putus asa mendera

Permata KEEMPAT:
Allah memberi nikmat
Kadang lewat bencana yang dahsyat,
Dan kadang, Allah menguji sebuah kaum
dengan berbagai nikmat yang melimpah

Permata KELIMA:
Peristiwa demi peristiwa,
Meski hanya keburukannya yang kau rasakan
Maka keburukan itulah yang akan mengajarmu
tentang bagaimana kenikmatannya

Permata KEENAM:
Katakanlah: “Kami beriman kepada Sang Maha Pengasih,
dan mengikuti seorang pembimbing dari Yatsrib.”

Permata KETUJUH:
Rembulan saja selalu tertawa
dan bintang-bintang pun senantiasa bertepuk tangan ceria,
Lantas, atas dasar apa kita harus mati terbunuh
dan mudah tercekik hanya oleh kegelisahan semata?

Permata KEDELAPAN:
Apakah engkau mengira,
bahwa kesengsaraan itu akan berlangsung selamanya?
Bila itu yang terjadi,
maka manusia akan memandangnya sebagai keajaiban

Permata KESEMBILAN:
Hilangkan kegalauan dengan mengingat Dzat
tempatmu bergantung satu-satunya
Tinggalkan malam yang penuh dengan hawa nafsu
dan jauhilah ia selama-lamanya

Permata KESEPULUH:
Wahai orang yang selalu menghardik,
dan menyalahkan zaman . . .
Adakah engkau bebas dari cela
dan memiliki segalanya?


#4

Berlian PERTAMA:
Bukankah engkau telah melihat,
bahwa malam puas dengan gelap gulitanya,
maka fajar pagi pun pasti datang
dengan sinar cahayanya

Berlian KEDUA:
Bila penderitaanmu sudah semakin menghimpit,
maka penyelesaian pun akan segera datang
Sebab, malammu telah mengizinkan,
bahwa fajar akan segera datang

Berlian KETIGA:
Jiwa seringkali gelisah
karena satu perkara
Padahal, jelan keluarnya mudah
seperti mengurai ikatan yang telah lepas

Berlian KEEMPAT:
Kala kesulitan mengganjal urusanmu,
Renungkanlah makna surah “a lam nasyrah.”

Berlian KELIMA:
Bila engkau hendak menggapai puncak kemuliaan,
Jangan puas dengan apa-apa yang ada di bawah bintang

Berlian KEENAM:
Bila engkau merasakan hidupmu menderita
Mohonlah pertolongan kepada Sang Esa Yang Mahakuasa

Berlian KETUJUH:
Jangan gusar jika sesekali engkau mendapatkan kesulitan
Bukankah engkau telah mendapatkan kemudahan lebih lama?

Berlian KEDELAPAN:
Meski setiap ‘hari’ diwarnai cobaan
Aku telah buktikan . . .
Bahwa kesabaran membawa kita
pada akhir yang menyenangkan

Berlian KESEMBILAN:
Jika cintamu pada-Nya tulus,
segalanya akan jadi mudah
Dan semua yang berada di atas tanah
adalah tanah juga

Berlian KESEPULUH:
Sabarlah dalam menghadapi bencana,
Niscaya Tuhan akan datang membawa pertolongan


#5

Mutiara PERTAMA:
Semoga Allah mendatangkan jalan keluar,
Karena Dia-lah yang mengurus makhluk-Nya

Mutiara KEDUA:
Janganlah mereka mengira bila kebaikan itu
tidak ada keburukan setelahnya.
Jangan pula mereka menyangka bila keburukan itu
Seperti pukulan yang terus membekas

Mutiara KETIGA:
Rasakan dan nikmati apa yang ada,
segala sesuatu pasti ada ujungnya
sampai kapan pun jua,
sebagaimana mereka ada pangkalnya

Mutiara KEEMPAT:
Tantangan demi tantangan
Menghadang di depan kita
Lalu pergi entah kemana
Dan tak pernah lagi datang menyapa

Mutiara KELIMA:
Inilah anehnya persahabatan
di negeri mana saja:
setiap cita-cita besar,
pasti sedikit yang mendukungnya

Mutiara KEENAM:
Berapa banyak sudah,
Kita saksikan kegelisahan seorang kawan
berlalu dan berubah
menjadi kegembiraan

Mutiara KETUJUH:
Jangan putus asa!
Karena putus asa adalah kekufuran
Semoga Allah memberimu kepuasan
Meskipun hanya dengan yang sedikit

Mutiara KEDELAPAN:
Bukanlah kesengsaraan itu
Karena hilangnya kenikmatan dari seseorang
Tapi kesengsaraan itu
Karena lepasnya Allah dari hati seseorang

Mutiara KESEMBILAN:
Bersuka citalah dengan kehidupanmu,
karena hidup itu memang indah
Dan dengan berbagi kebaikan,
Buatlah hidup ini lebih cerah

Mutiara KESEPULUH:
Seringkali seseorang membenci sesuatu
yang sebenarnya akan menggembirakannya


#6

Zamrud PERTAMA:
Semoga Allah menyembuhkan
Segala penyakit yang menimpa hamba-Nya
Karena Dia, Maha Dermawan
Dan sangat melimpah karunia-Nya

Zamrud KEDUA:
Adakah zaman itu
Hanya terisi dengan kesengsaraan-kesengsaraan
yang cepat berlalu,
lalu disusul dengan bertubi-tubinya kesempitan

Zamrud KETIGA:
Sesungguhnya Tuhan telah mencukupkan untukmu
Semua yang terjadi kemarin,
Dan Dia akan mencukupkan pula untukmu
Apa saja yang akan terjadi besok hari

Zamrud KEEMPAT:
Jika tidak ada pertolongan Allah,
Untuk seorang hamba
maka hal pertama yang dibutuhkannya
adalah kesungguhan dalam berupaya

Zamrud KELIMA:
Andai diriku bisa hidup abadi,
aku pun ingin hidup abadi sendiri
Tapi, ternyata dunia ini
Juga tak abadi

Zamrud KEENAM:
Betapa banyaknya kesulitan
yang datang dengan mudah
Sehingga, kesulitannya pun
sirna dengan mudah

Zamrud KETUJUH:
Jangan berprasangka buruk kepada Allah,
karena Allah paling berhak atas yang baik-baik

Zamrud KEDELAPAN:
Aneh!
Mengapa manusia berani durhaka kepada Allah
dan mengapa pula mereka bisa mengingkari nikmat-Nya?

Zamrud KESEMBILAN:
Biarkan hari-harimu berbuat sesuka hatinya
terimalah dengan lapang ketentuan yang sudah diputuskan

Zamrud KESEPULUH:
Jalan keluar acap datang setelah kesabaran
dan kegembiraan acap pula datang setelah kesedihan.


#7

Yaqut PERTAMA:
Kala seekor serigala melolong,
Aku bisa iba mendengarnya,
Namun, ketika manusia berteriak,
Aku terhenyak dan nyaris terbang karenanya

Yaqut KEDUA:
Telah ku katakan kepada hatiku,
jika kesedihan menerpamu, berbahagialah engkau!
Ketakutan itu pasti akan segera sirna

Yaqut KETIGA:
Ku terangi jiwa
dengan cita-cita yang ku kejar
Alangkah sempitnya hidup ini
jika keluasan cita-cita tidak terbentang

Yaqut KEEMPAT:
Bersabarlah . . . , Allah akan memberimu jalan keluar
Dan semoga cepat datang, dengan segera.

Yaqut KELIMA:
Andaikata wanita itu sebagaimana yang kita ketahui,
niscaya mereka itu akan lebih diutamakan dari kaum laki-laki

Yaqut KEENAM:
Inilah dua jenis penderitaan: Kesulitan dan bencana
Dan inilah dua jenis anugerah: Kenikmatan dan kemudahan

Yaqut KETUJUH:
Sesungguhnya Tuhanlah
Yang mencukupimu kemarin
Dan Dia pula yang akan mencukupimu
Kebutuhan esok hari

Yaqut KEDELAPAN:
Dalam segala hal
Allah itu terbukti keberadaan-Nya
Dan apa saja adalah pertanda
Bahwa Allah itu Esa

Yaqut KESEMBILAN:
Jangan kau gelisahkan peristiwa semalam.
Karena di dunia ini
Tak ada peristiwa yang kekal

Yaqut KESEPULUH:
Mengapa mawar itu,
Hanya dari durinya saja.
Sedang di kelopaknya
Menyembul putik yang indah merekah


#8

Nilam PERTAMA:
Setiapkali kekayaan bertambah,
Kita semakin gelisah dibuatnya
Bahkan, menumpuk-numpuk harta itu
Acapkali menambah kegelisahan

Nilam KEDUA:
Nafsu itu manja,
Apalagi jika engkau menurutinya
Padahal, sedikit saja
Ia sudah menerimanya

Nilam KETIGA:
Bila harapan menjadi kenyataan,
itulah sebaik-baik harapan
Pun, bila tidak menjadi kenyataan,
kita tetap bisa hidup senang dengan harapan

Nilam KEEMPAT:
Nikmatilah semua kenikmatan dunia
Tapi biarkanlah hatiku
Tetap bebas, merdeka,
Dan terus berkelana

Nilam KELIMA:
Tak selamanya harapan itu terwujud
Ia seperti angin; Belum tentu berhembus
Sebagaimana yang diinginkan perahu-perahu

Nilam KEENAM:
Wanita yang teguh pendirian,
Cerdas dan berwawasan,
Meski dikecewakan oleh kesabaran,
tidak akan dikhianati oleh kebahagiaan

Nilam KETUJUH:
Ketika hatiku membatu,
Lalu jalan nafasku buntu
Hanya “permohonan ampunan”-ku
Yang bisa ku kirimkan ke hadirat-Mu

Nilam KEDELAPAN:
Wahai Tuhanku . . . , itulah kalimat pertama yang terucap dihatiku
sungguh, aku ‘kan selalu mengingat-Mu
dalam kesepian dan keramaian

Nilam KESEMBILAN:
Wahai Dzat tempat mengadu dan meminta pertolongan
Engkaulah yang mempersiapkan segala sesuatu
yang bakal terjadi

Nilam KESEPULUH:
Berbahagialah dengan kehidupan,
sebelum kematian datang menjemput
Petiklah semua bungan kehidupan
sebelum angin datang merontokkannya


#9

Cincin PERTAMA:
Gudang kepuasan tak perlu dikhawatirkan
dan juga tak perlu penjaga yang bergantian

Cincin KEDUA:
Detiap keadaan ‘kan
Menyebabkan munculnya keadaan yang lain.
Namun, bisa jadi sesuatu yang kau benci
Justru lebih sering menimpamu daripada kebaikan

Cincin KETIGA:
Berapa banyak sudah,
Perkara yang berakhir dengan kegembiraan
Meski diawali oleh sebuah keburukan

Cincin KEEMPAT:
Barangsiapa takut untuk mendaki gunung
selamanya ia akan hidup di dasar lubang

Cincin KELIMA:
Tidakkah engkau melihat,
Bahwa setiap aku mengunjunginya,
Kan tercium bau wangi dari tubuhnya,
Meski ia tak bersolek dengan wewangiannya

Cincin KEENAM:
Sepatah makian melukai hatiku
Dan tekadku, aku akan menjadi batu karang yang bisu
menghadapinya

Cincin KETUJUH:
Dosaku begitu besar, Namun, ketika kubandingkan
dengan ampunan-Mu, wahai Rabbku,
ampunan-Mu ternyata lebih besar

Cincin KEDELAPAN:
Wahai Tuhanku, padamu kan kupanjatkan
Sebuah pujian yang hanya pantas untuk-Mu
Wahai Dzat tempat bergantung seluruh makhluk
Milik-Mu-lah segala pujian

Cincin KESEMBILAN:
Kehidupan adalah perputaran hari ke hari
dan perubahan ke perubahan
Sedang ketentuan Allah, kan selalu menanti
Seiring dengan jalannya perubahan

Cincin KESEPULUH:
Orang yang tak berjiwa bersih,
tak akan bisa melihat keindahan alam ini


#10

Safir PERTAMA:
Dan nafsu itu
Tergantung bagaimana seseorang memperlakukannya
Bila dituruti, ia akan ketagihan.
Tapi, bila dibiarkan, ia akan melupakan

Safir KEDUA:
Kenikmatan telah membuatku takut
Menghadapi lika-liku zaman,
Padahal, betapa banyak sudah
orang yang menakuti sesuatu yang belum tentu terjadi

Safir KETIGA:
Tidak ada kerisauan
Melainkan akan terurai simpul-simpulnya,
Tidak ada pula keadaan seseorang,
yang tak terganti dengan keadaan lainnya

Safir KEEMPAT:
Keluhuran derajat di dunia maupun akhirat.
Bila itu kau dapat, Itulah mukjizat

Safir KELIMA:
Sesuatu yang membuatmu bahagia
tak akan selamanya membahagiakanmu.
Dan tidaklah kesedihan itu bisa:
mengembalikan sesuatu yang telah hilang

Safir KEENAM:
Orang yang berilmu tahu
bahwa kejahatan dan kebaikan
punya batasnya dan akan selalu berakhir

Safir KETUJUH:
Bolehlah engkau mengkhayal
Bahwa dunia dan seisinya ini kan jadi milikmu
engkau menguasai seluruh penduduk bumi
Dan semua manusia tunduk kepadamu.
Lalu apa artinya semua itu?


Safir KEDELAPAN:
Wahai Tuhan kami,
jiwa-jiwa kami berada di atas pundak kami
Kami memohon balasan-Mu yang melimpah,
Dengan kedekatan dengan-Mu di alam barzah

Safir KESEMBILAN:
Setiap manusia
Akan menjadi pembicaraan generasi berikutnya
Maka, jadilah bahan pembicaraan yang baik
bagi orang yang sadar

Safir KESEPULUH:
Raihlah senyuman pagi hari
Katakan padanya, “Selamat datang . . . ,
Dan kami sangat merindukanmu.”


#11

Manikan PERTAMA:
Perihnya lapar
dapat ditepis dengan sepotong roti yang basah
Jadi, untuk apa aku banyak bersedih
dan terus dihantui oleh kecemasan?

Manikam KEDUA:
Tidaklah masalah itu membuat dadaku sesak,
Bila belum terjadi
Dan tidak pula mematahkan semangatku
Bila benar-benar terjadi

Manikam KETIGA:
Jangan pernah percaya pada nafsu
Saat kau bicara dengannya
Mempercayai nafsu itu
Bisa melenyapkan angan-angan

Manikam KEEMPAT:
Musim semi yang indah
‘Kan menghampirimu seraya malu
Begitu indahnya ia,
Hingga tampak seperti tersenyum sipu

Manikam KELIMA:
Kegelapan akan tersibak,
maka janganlah engkau merasa takut
Fajar pasti menyingsing
dengan pijar-pijar cahayanya yang menawan

Manikam KEENAM:
Lihatlaj besok,
taman itu pasti kan menebar senyum elok
burung-burung pun kan bersenandung ceria
tanpa diliputi kesedihan yang mendera

Manikam KETUJUH:
Tidakkah kau tahu,
bahwa kesulitan itu selalu diiringi oleh kemudahan,
seperti kesabaran,
yang selalu diiringi oleh kesenangan

Manikam KEDELAPAN:
Shalawat Allah atas engkau, wahai panji hidayah
Hari-hari menjadi ceria karena kehadiranmu

Manikam KESEMBILAN:
Wahai orang yang berfrustasi,
mati sajalah engkau sebelum mati
Atau, jika ingin hidup,
maka hanya berharaplah kepada-Nya

Manikam KESEPULUH:
Jadilah wanita yang lebih lembut dari angin yang berhembus,
dan jadilah lebih mulia dari bintang-gemintang di angkasa


#12

Intan PERTAMA:
Rumah yang tidak ada canda-tawanya
esok akan menangis selamanya.
Sungguh rumah yang merana!

Intan KEDUA:
Nikmatilah kesedihanmu,
karena tidak ada sesuatu yang abadi
Kesedihanmu itu juga tak akan abadi

Intan KETIGA:
Kata orang, kehidupan itu berat dan menyengsarakan
Tapi aku katakan, tersenyumlah.
Cukuplah kesengsaraan itu di atas langit saja

Intan KEEMPAT:
Sabarlah menghadapi hari-hari yang sulit,
karena kesulitan itu ada akhirnya
Tidaklah kesabaran itu terwujud
kecuali pada orang yang memiliki kemuliaan

Intan KELIMA:
Bagiku, setiap “hari” memiliki kebiasaan
Jika sulit, maka aku harus sabar.
Jika menyenangkan, maka itu harus bersyukur.

Intan KEENAM:
Kesabaran itu akhlak mulia
Dan keutamaan akhlak seorang laki-laki adalah kedermawanannya

Intan KETUJUH:
Bersabarlah menghadapi manis dan pahitnya hidup,
karena kesabaran akan mendekatkan pada keberhasilan

Intan KEDELAPAN:
Semoga engkau tetap menikmati hidup,
Sepahit apa pun hidup ini
Dan, semoga engkau tetap bergembira,
ketika semua orang cemas dan berduka

Intan KESEMBILAN:
Jangan tangkupkan tanganmu ketika tertekan
Jika tekanan itu menjadi parah, maka berharaplah jalan keluar

Intan KESEPULUH:
Jadilah laksana wajah bintang yang berbinar,
dan jangan takut kesedihan yang menghadang,
dan juga kegelapan malam


#13

Kristal PERTAMA:
Semoga jalan keluar segera datang
Agar kita bisa mengobati jiwa kita dengan harapan

Kristal KEDUA:
Kami berserah diri kepada Yang Maha Pengasih,
Dan keberuntungan itu,
ada pada orang-orang yang berserah diri

Kristal KETIGA:
Kala kau mendengar umpatan
Tentang kekuranganku
Maka itulah pengakuan
terhadap kelebihanku

Kristal KEEMPAT:
Kalau tak ada kesulitan hidup,
setiap orang akan menjadi mulia
Murah hati itu perlu,
dan angkuh itu bumerang

Kristal KELIMA:
Anggaplah semua urusan itu mudah,
dan bersabarlah dengan pahitnya

Kristal KEENAM:
Kekasihku,
Demi Allah, celaan itu tidak kekal,
Sepedas apa pun celaan itu

Kristal KETUJUH:
Ketika tali-tali telah terputus
dan pintu-pintu juga tertutup,
maka Allah lah yang akan menghapus kedukaan kami

Kristal KEDELAPAN:
Memang, di tengah-tengah kita
Terdapat seorang pembangun,
Namun, antara dunia dan akhirat terdapat pemisah

Kristal KESEMBILAN:
Janganlah berputus asa
Saat bencana datang
Karena kemudahan kan segera datang
Membawa penyelesaian

Kristal KESEPULUH:
Bangunlah gubuk itu menjadi istana,
Rancanglah kediamanmu kelak
dari rumahmu yang terbuat dari tanah liat,
bukan dari istanamu yang dari gading




Source: Menjadi Wanita Paling Bahagia oleh Dr. 'Aidh al-Qarny

No Title

Hello world! How's it going? It's been a long time since I left this blog. In December 2023, it'll be exactly 3 years since my l...