#1
Emas
PERTAMA:
Yang
telah terjadi biarlah berlalu,
impian
biarkan di awang-awang
Manfaatkanlah
waktumu sekarang ini,
dengan
sebaik-baiknya . . . !
Emas
KEDUA:
Kasih
sayang Allah pasti datangnya
Meski
terasa nun jauh disana
Ia
kan tiba laksana kerdipan mata
Bila
sudah saatnya . . .
Emas
KETIGA:
Bila
engkau putus asa,
hanya
karena belum mendapat jalan keluar,
Engkau
kemanakan Allah
dan
kemahakuasaan-Nya?
Emas
KEEMPAT:
Tak
akan kekal suka cita yang engkau rasakan kini,
Dan
kesedihan pun tak akan mengembalikan yang telah hilang
Emas
KELIMA:
Tempat
paling mulia di dunia adalah pelana kuda perang (jihad)
Dan
sebaik-bik teman sepanjang waktu adalah buku
Emas
KEENAM:
Sepotong
roti panggang itu sudah cukup untukmu.
Karena,
masih ada orang yang menutup pintu,
hanya
untuk menyembunyikannya
Dan
sekian banyak orang hanya bisa membayangkannya.
Emas
KETUJUH:
Aku
telah turuti tamakku
Hingga
ia memperbudakku.
Padahal,
andai aku puas dengan yang ada,
aku
pasti tetap bebas merdeka
Emas
KEDELAPAN:
Wahai
waktu,
jika
engkau punya sisa yang dibuang manusia,
datangkanlah
padaku!
Emas
KESEMBILAN:
Malam-malam
yang pernah berlalu
tanpa
sebiji kurma pun padanya
Semoga
kelak menyatukan kita
dalam
pesta-pesta perjamuan-Nya
Emas
KESEPULUH:
Katakanlah
kepada orang yang mencela kita
setiap
kali terjadi perubahan masa:
Bukankah
orang yang menantang waktu
yang
akan mendapat bahaya?
#2
Kalung
PERTAMA:
Sungguh,
hanya Allah yang aku tuju
sehingga
aku, dengan kesabaran ini
seolah-olah
melihat segala hal
yang
telah dikaruniakan padaku
Kalung
KEDUA:
Kala
Allah hendak melimpahkan
karunia-Nya
yang masih tersimpan
maka
Dia akan membuka untuknya
mulut-mulut
para pendengki
Kalung
KETIGA:
Kalau
bukan karena nyala api yang mengitarinya
Harumnya
aroma kayu gaharu tidak akan pernah tercium
Kalung
KEEMPAT:
Sungguh,
kala aku mencela
para
pendengkiku . . .
Aku
tak bisa memungkiri,
bahwa
aku adalah siksaan bagi mereka
Kalung
KELIMA:
Semoga
kesedihan yang saya alami bisa berlalu
dan
kebahagiaan segera menggantikan deritaku
Kalung
KEENAM:
Akan
sembuh orang yang sakit
setelah
hilang rasa sakitnya.
Dan
akan kembali orang yang hilang,
meski
telah pergi sekian lama.
Kalung
KETUJUH:
Wahai
Tuhan semesta alam,
telah
ku serahkan diriku kepada-Mu.
Wahai
Tuhanku, tutupilah kelemahan kami
dengan
kebesaran rahmat-Mu
Kalung
KEDELAPAN:
Bagiku,
kebahagiaan bukanlah tumpukan harta
Melainkan
orang yang bertakwlah yang paling bahagia
Kalung
KESEMBILAN:
Pasti
datang kepadamu sebuah pertolongan,
tatkala
harapanmu nyaris terputus
Yakni,
pertolongan dari Sang Mahalembut,
lagi
Maha Mengabulkan permintaan
Kalung
KESEPULUH:
Segala
bentuk bencana, seberat apa pun deritanya,
niscaya
memiliki jalan keluar yang pasti datangnya
#3
Permata
PERTAMA:
Betapa
banyak hal yang engkau harus menghindarinya
Lalu
membuahkan sesuatu yang engkau mengharapkannya
Permata
KEDUA:
Betapa
banyaknya nikmat tersembunyi,
yang
engkau bersyukur kepada Allah,
Yakni,
kenikmatan-kenikmatan yang tersembunyi
dibalik
hal-hal yang acap membuat kita jengah
Permata
KETIGA:
Adalah
dusta,
bila
cita-cita dan kesuksesan itu,
selalu
datang pada manusia
setelah
rasa putus asa mendera
Permata
KEEMPAT:
Allah
memberi nikmat
Kadang
lewat bencana yang dahsyat,
Dan
kadang, Allah menguji sebuah kaum
dengan
berbagai nikmat yang melimpah
Permata
KELIMA:
Peristiwa
demi peristiwa,
Meski
hanya keburukannya yang kau rasakan
Maka
keburukan itulah yang akan mengajarmu
tentang
bagaimana kenikmatannya
Permata
KEENAM:
Katakanlah:
“Kami beriman kepada Sang Maha Pengasih,
dan
mengikuti seorang pembimbing dari Yatsrib.”
Permata
KETUJUH:
Rembulan
saja selalu tertawa
dan
bintang-bintang pun senantiasa bertepuk tangan ceria,
Lantas,
atas dasar apa kita harus mati terbunuh
dan
mudah tercekik hanya oleh kegelisahan semata?
Permata
KEDELAPAN:
Apakah
engkau mengira,
bahwa
kesengsaraan itu akan berlangsung selamanya?
Bila
itu yang terjadi,
maka
manusia akan memandangnya sebagai keajaiban
Permata
KESEMBILAN:
Hilangkan
kegalauan dengan mengingat Dzat
tempatmu
bergantung satu-satunya
Tinggalkan
malam yang penuh dengan hawa nafsu
dan
jauhilah ia selama-lamanya
Permata
KESEPULUH:
Wahai
orang yang selalu menghardik,
dan
menyalahkan zaman . . .
Adakah
engkau bebas dari cela
dan
memiliki segalanya?
#4
Berlian
PERTAMA:
Bukankah
engkau telah melihat,
bahwa
malam puas dengan gelap gulitanya,
maka
fajar pagi pun pasti datang
dengan
sinar cahayanya
Berlian
KEDUA:
Bila
penderitaanmu sudah semakin menghimpit,
maka
penyelesaian pun akan segera datang
Sebab,
malammu telah mengizinkan,
bahwa
fajar akan segera datang
Berlian
KETIGA:
Jiwa
seringkali gelisah
karena
satu perkara
Padahal,
jelan keluarnya mudah
seperti
mengurai ikatan yang telah lepas
Berlian
KEEMPAT:
Kala
kesulitan mengganjal urusanmu,
Renungkanlah
makna surah “a lam nasyrah.”
Berlian
KELIMA:
Bila
engkau hendak menggapai puncak kemuliaan,
Jangan
puas dengan apa-apa yang ada di bawah bintang
Berlian
KEENAM:
Bila
engkau merasakan hidupmu menderita
Mohonlah
pertolongan kepada Sang Esa Yang Mahakuasa
Berlian
KETUJUH:
Jangan
gusar jika sesekali engkau mendapatkan kesulitan
Bukankah
engkau telah mendapatkan kemudahan lebih lama?
Berlian
KEDELAPAN:
Meski
setiap ‘hari’ diwarnai cobaan
Aku
telah buktikan . . .
Bahwa
kesabaran membawa kita
pada
akhir yang menyenangkan
Berlian
KESEMBILAN:
Jika
cintamu pada-Nya tulus,
segalanya
akan jadi mudah
Dan semua
yang berada di atas tanah
adalah
tanah juga
Berlian
KESEPULUH:
Sabarlah
dalam menghadapi bencana,
Niscaya
Tuhan akan datang membawa pertolongan
#5
Mutiara
PERTAMA:
Semoga
Allah mendatangkan jalan keluar,
Karena
Dia-lah yang mengurus makhluk-Nya
Mutiara
KEDUA:
Janganlah
mereka mengira bila kebaikan itu
tidak
ada keburukan setelahnya.
Jangan
pula mereka menyangka bila keburukan itu
Seperti
pukulan yang terus membekas
Mutiara
KETIGA:
Rasakan
dan nikmati apa yang ada,
segala
sesuatu pasti ada ujungnya
sampai
kapan pun jua,
sebagaimana
mereka ada pangkalnya
Mutiara
KEEMPAT:
Tantangan
demi tantangan
Menghadang
di depan kita
Lalu
pergi entah kemana
Dan tak
pernah lagi datang menyapa
Mutiara
KELIMA:
Inilah
anehnya persahabatan
di
negeri mana saja:
setiap
cita-cita besar,
pasti
sedikit yang mendukungnya
Mutiara
KEENAM:
Berapa
banyak sudah,
Kita
saksikan kegelisahan seorang kawan
berlalu
dan berubah
menjadi
kegembiraan
Mutiara
KETUJUH:
Jangan
putus asa!
Karena
putus asa adalah kekufuran
Semoga
Allah memberimu kepuasan
Meskipun
hanya dengan yang sedikit
Mutiara
KEDELAPAN:
Bukanlah
kesengsaraan itu
Karena
hilangnya kenikmatan dari seseorang
Tapi
kesengsaraan itu
Karena
lepasnya Allah dari hati seseorang
Mutiara
KESEMBILAN:
Bersuka
citalah dengan kehidupanmu,
karena
hidup itu memang indah
Dan
dengan berbagi kebaikan,
Buatlah
hidup ini lebih cerah
Mutiara
KESEPULUH:
Seringkali
seseorang membenci sesuatu
yang
sebenarnya akan menggembirakannya
#6
Zamrud
PERTAMA:
Semoga
Allah menyembuhkan
Segala
penyakit yang menimpa hamba-Nya
Karena
Dia, Maha Dermawan
Dan
sangat melimpah karunia-Nya
Zamrud
KEDUA:
Adakah
zaman itu
Hanya
terisi dengan kesengsaraan-kesengsaraan
yang
cepat berlalu,
lalu
disusul dengan bertubi-tubinya kesempitan
Zamrud
KETIGA:
Sesungguhnya
Tuhan telah mencukupkan untukmu
Semua
yang terjadi kemarin,
Dan Dia
akan mencukupkan pula untukmu
Apa saja
yang akan terjadi besok hari
Zamrud
KEEMPAT:
Jika
tidak ada pertolongan Allah,
Untuk
seorang hamba
maka hal
pertama yang dibutuhkannya
adalah
kesungguhan dalam berupaya
Zamrud
KELIMA:
Andai
diriku bisa hidup abadi,
aku pun
ingin hidup abadi sendiri
Tapi,
ternyata dunia ini
Juga tak
abadi
Zamrud
KEENAM:
Betapa
banyaknya kesulitan
yang
datang dengan mudah
Sehingga,
kesulitannya pun
sirna
dengan mudah
Zamrud
KETUJUH:
Jangan
berprasangka buruk kepada Allah,
karena
Allah paling berhak atas yang baik-baik
Zamrud
KEDELAPAN:
Aneh!
Mengapa
manusia berani durhaka kepada Allah
dan
mengapa pula mereka bisa mengingkari nikmat-Nya?
Zamrud
KESEMBILAN:
Biarkan
hari-harimu berbuat sesuka hatinya
terimalah
dengan lapang ketentuan yang sudah diputuskan
Zamrud
KESEPULUH:
Jalan
keluar acap datang setelah kesabaran
dan
kegembiraan acap pula datang setelah kesedihan.
#7
Yaqut
PERTAMA:
Kala
seekor serigala melolong,
Aku bisa
iba mendengarnya,
Namun,
ketika manusia berteriak,
Aku
terhenyak dan nyaris terbang karenanya
Yaqut
KEDUA:
Telah ku
katakan kepada hatiku,
jika
kesedihan menerpamu, berbahagialah engkau!
Ketakutan
itu pasti akan segera sirna
Yaqut
KETIGA:
Ku
terangi jiwa
dengan
cita-cita yang ku kejar
Alangkah
sempitnya hidup ini
jika
keluasan cita-cita tidak terbentang
Yaqut
KEEMPAT:
Bersabarlah
. . . , Allah akan memberimu jalan keluar
Dan
semoga cepat datang, dengan segera.
Yaqut
KELIMA:
Andaikata
wanita itu sebagaimana yang kita ketahui,
niscaya
mereka itu akan lebih diutamakan dari kaum laki-laki
Yaqut
KEENAM:
Inilah
dua jenis penderitaan: Kesulitan dan bencana
Dan
inilah dua jenis anugerah: Kenikmatan dan kemudahan
Yaqut
KETUJUH:
Sesungguhnya
Tuhanlah
Yang mencukupimu
kemarin
Dan Dia
pula yang akan mencukupimu
Kebutuhan
esok hari
Yaqut
KEDELAPAN:
Dalam
segala hal
Allah
itu terbukti keberadaan-Nya
Dan apa
saja adalah pertanda
Bahwa
Allah itu Esa
Yaqut
KESEMBILAN:
Jangan
kau gelisahkan peristiwa semalam.
Karena
di dunia ini
Tak ada
peristiwa yang kekal
Yaqut
KESEPULUH:
Mengapa
mawar itu,
Hanya
dari durinya saja.
Sedang
di kelopaknya
Menyembul
putik yang indah merekah
#8
Nilam
PERTAMA:
Setiapkali
kekayaan bertambah,
Kita
semakin gelisah dibuatnya
Bahkan,
menumpuk-numpuk harta itu
Acapkali
menambah kegelisahan
Nilam
KEDUA:
Nafsu
itu manja,
Apalagi
jika engkau menurutinya
Padahal,
sedikit saja
Ia sudah
menerimanya
Nilam
KETIGA:
Bila
harapan menjadi kenyataan,
itulah
sebaik-baik harapan
Pun,
bila tidak menjadi kenyataan,
kita
tetap bisa hidup senang dengan harapan
Nilam
KEEMPAT:
Nikmatilah
semua kenikmatan dunia
Tapi
biarkanlah hatiku
Tetap
bebas, merdeka,
Dan
terus berkelana
Nilam
KELIMA:
Tak
selamanya harapan itu terwujud
Ia
seperti angin; Belum tentu berhembus
Sebagaimana
yang diinginkan perahu-perahu
Nilam
KEENAM:
Wanita
yang teguh pendirian,
Cerdas
dan berwawasan,
Meski
dikecewakan oleh kesabaran,
tidak
akan dikhianati oleh kebahagiaan
Nilam
KETUJUH:
Ketika
hatiku membatu,
Lalu
jalan nafasku buntu
Hanya
“permohonan ampunan”-ku
Yang
bisa ku kirimkan ke hadirat-Mu
Nilam
KEDELAPAN:
Wahai
Tuhanku . . . , itulah kalimat pertama yang terucap dihatiku
sungguh,
aku ‘kan selalu mengingat-Mu
dalam
kesepian dan keramaian
Nilam
KESEMBILAN:
Wahai Dzat
tempat mengadu dan meminta pertolongan
Engkaulah
yang mempersiapkan segala sesuatu
yang
bakal terjadi
Nilam
KESEPULUH:
Berbahagialah
dengan kehidupan,
sebelum
kematian datang menjemput
Petiklah
semua bungan kehidupan
sebelum
angin datang merontokkannya
#9
Cincin
PERTAMA:
Gudang
kepuasan tak perlu dikhawatirkan
dan juga
tak perlu penjaga yang bergantian
Cincin
KEDUA:
Detiap
keadaan ‘kan
Menyebabkan
munculnya keadaan yang lain.
Namun,
bisa jadi sesuatu yang kau benci
Justru
lebih sering menimpamu daripada kebaikan
Cincin
KETIGA:
Berapa
banyak sudah,
Perkara
yang berakhir dengan kegembiraan
Meski
diawali oleh sebuah keburukan
Cincin
KEEMPAT:
Barangsiapa
takut untuk mendaki gunung
selamanya
ia akan hidup di dasar lubang
Cincin
KELIMA:
Tidakkah
engkau melihat,
Bahwa setiap
aku mengunjunginya,
Kan
tercium bau wangi dari tubuhnya,
Meski ia
tak bersolek dengan wewangiannya
Cincin
KEENAM:
Sepatah
makian melukai hatiku
Dan
tekadku, aku akan menjadi batu karang yang bisu
menghadapinya
Cincin
KETUJUH:
Dosaku
begitu besar, Namun, ketika kubandingkan
dengan
ampunan-Mu, wahai Rabbku,
ampunan-Mu
ternyata lebih besar
Cincin
KEDELAPAN:
Wahai
Tuhanku, padamu kan kupanjatkan
Sebuah
pujian yang hanya pantas untuk-Mu
Wahai Dzat
tempat bergantung seluruh makhluk
Milik-Mu-lah
segala pujian
Cincin
KESEMBILAN:
Kehidupan
adalah perputaran hari ke hari
dan
perubahan ke perubahan
Sedang
ketentuan Allah, kan selalu menanti
Seiring
dengan jalannya perubahan
Cincin
KESEPULUH:
Orang
yang tak berjiwa bersih,
tak akan
bisa melihat keindahan alam ini
#10
Safir
PERTAMA:
Dan
nafsu itu
Tergantung
bagaimana seseorang memperlakukannya
Bila
dituruti, ia akan ketagihan.
Tapi,
bila dibiarkan, ia akan melupakan
Safir
KEDUA:
Kenikmatan
telah membuatku takut
Menghadapi
lika-liku zaman,
Padahal,
betapa banyak sudah
orang
yang menakuti sesuatu yang belum tentu terjadi
Safir
KETIGA:
Tidak
ada kerisauan
Melainkan
akan terurai simpul-simpulnya,
Tidak
ada pula keadaan seseorang,
yang tak
terganti dengan keadaan lainnya
Safir
KEEMPAT:
Keluhuran
derajat di dunia maupun akhirat.
Bila itu
kau dapat, Itulah mukjizat
Safir
KELIMA:
Sesuatu
yang membuatmu bahagia
tak akan
selamanya membahagiakanmu.
Dan
tidaklah kesedihan itu bisa:
mengembalikan
sesuatu yang telah hilang
Safir
KEENAM:
Orang
yang berilmu tahu
bahwa kejahatan
dan kebaikan
punya
batasnya dan akan selalu berakhir
Safir
KETUJUH:
Bolehlah
engkau mengkhayal
Bahwa
dunia dan seisinya ini kan jadi milikmu
engkau
menguasai seluruh penduduk bumi
Dan
semua manusia tunduk kepadamu.
Lalu apa
artinya semua itu?
Safir
KEDELAPAN:
Wahai
Tuhan kami,
jiwa-jiwa
kami berada di atas pundak kami
Kami
memohon balasan-Mu yang melimpah,
Dengan
kedekatan dengan-Mu di alam barzah
Safir
KESEMBILAN:
Setiap
manusia
Akan
menjadi pembicaraan generasi berikutnya
Maka,
jadilah bahan pembicaraan yang baik
bagi
orang yang sadar
Safir
KESEPULUH:
Raihlah
senyuman pagi hari
Katakan
padanya, “Selamat datang . . . ,
Dan kami
sangat merindukanmu.”
#11
Manikan
PERTAMA:
Perihnya
lapar
dapat ditepis
dengan sepotong roti yang basah
Jadi,
untuk apa aku banyak bersedih
dan terus
dihantui oleh kecemasan?
Manikam
KEDUA:
Tidaklah
masalah itu membuat dadaku sesak,
Bila belum
terjadi
Dan tidak
pula mematahkan semangatku
Bila benar-benar
terjadi
Manikam
KETIGA:
Jangan
pernah percaya pada nafsu
Saat kau
bicara dengannya
Mempercayai
nafsu itu
Bisa melenyapkan
angan-angan
Manikam
KEEMPAT:
Musim semi
yang indah
‘Kan
menghampirimu seraya malu
Begitu indahnya
ia,
Hingga tampak
seperti tersenyum sipu
Manikam
KELIMA:
Kegelapan
akan tersibak,
maka janganlah
engkau merasa takut
Fajar pasti
menyingsing
dengan pijar-pijar
cahayanya yang menawan
Manikam
KEENAM:
Lihatlaj
besok,
taman itu
pasti kan menebar senyum elok
burung-burung
pun kan bersenandung ceria
tanpa diliputi
kesedihan yang mendera
Manikam
KETUJUH:
Tidakkah
kau tahu,
bahwa kesulitan
itu selalu diiringi oleh kemudahan,
seperti kesabaran,
yang selalu
diiringi oleh kesenangan
Manikam
KEDELAPAN:
Shalawat
Allah atas engkau, wahai panji hidayah
Hari-hari
menjadi ceria karena kehadiranmu
Manikam
KESEMBILAN:
Wahai orang
yang berfrustasi,
mati sajalah
engkau sebelum mati
Atau,
jika ingin hidup,
maka hanya
berharaplah kepada-Nya
Manikam
KESEPULUH:
Jadilah wanita
yang lebih lembut dari angin yang berhembus,
dan jadilah
lebih mulia dari bintang-gemintang di angkasa
#12
Intan
PERTAMA:
Rumah yang
tidak ada canda-tawanya
esok akan
menangis selamanya.
Sungguh rumah
yang merana!
Intan
KEDUA:
Nikmatilah
kesedihanmu,
karena tidak
ada sesuatu yang abadi
Kesedihanmu
itu juga tak akan abadi
Intan
KETIGA:
Kata orang,
kehidupan itu berat dan menyengsarakan
Tapi aku
katakan, tersenyumlah.
Cukuplah
kesengsaraan itu di atas langit saja
Intan
KEEMPAT:
Sabarlah
menghadapi hari-hari yang sulit,
karena kesulitan
itu ada akhirnya
Tidaklah
kesabaran itu terwujud
kecuali pada
orang yang memiliki kemuliaan
Intan
KELIMA:
Bagiku,
setiap “hari” memiliki kebiasaan
Jika sulit,
maka aku harus sabar.
Jika menyenangkan,
maka itu harus bersyukur.
Intan
KEENAM:
Kesabaran
itu akhlak mulia
Dan keutamaan
akhlak seorang laki-laki adalah kedermawanannya
Intan
KETUJUH:
Bersabarlah
menghadapi manis dan pahitnya hidup,
karena kesabaran
akan mendekatkan pada keberhasilan
Intan
KEDELAPAN:
Semoga engkau
tetap menikmati hidup,
Sepahit apa
pun hidup ini
Dan,
semoga engkau tetap bergembira,
ketika semua
orang cemas dan berduka
Intan
KESEMBILAN:
Jangan tangkupkan
tanganmu ketika tertekan
Jika tekanan
itu menjadi parah, maka berharaplah jalan keluar
Intan
KESEPULUH:
Jadilah laksana
wajah bintang yang berbinar,
dan jangan
takut kesedihan yang menghadang,
dan juga
kegelapan malam
#13
Kristal
PERTAMA:
Semoga jalan
keluar segera datang
Agar kita
bisa mengobati jiwa kita dengan harapan
Kristal
KEDUA:
Kami berserah
diri kepada Yang Maha Pengasih,
Dan keberuntungan
itu,
ada pada
orang-orang yang berserah diri
Kristal
KETIGA:
Kala kau
mendengar umpatan
Tentang kekuranganku
Maka itulah
pengakuan
terhadap
kelebihanku
Kristal
KEEMPAT:
Kalau
tak ada kesulitan hidup,
setiap orang
akan menjadi mulia
Murah hati
itu perlu,
dan angkuh
itu bumerang
Kristal
KELIMA:
Anggaplah
semua urusan itu mudah,
dan bersabarlah
dengan pahitnya
Kristal
KEENAM:
Kekasihku,
Demi Allah,
celaan itu tidak kekal,
Sepedas apa
pun celaan itu
Kristal
KETUJUH:
Ketika tali-tali
telah terputus
dan pintu-pintu
juga tertutup,
maka Allah
lah yang akan menghapus kedukaan kami
Kristal
KEDELAPAN:
Memang,
di tengah-tengah kita
Terdapat
seorang pembangun,
Namun,
antara dunia dan akhirat terdapat pemisah
Kristal
KESEMBILAN:
Janganlah
berputus asa
Saat bencana
datang
Karena kemudahan
kan segera datang
Membawa penyelesaian
Kristal
KESEPULUH:
Bangunlah
gubuk itu menjadi istana,
Rancanglah
kediamanmu kelak
dari rumahmu
yang terbuat dari tanah liat,
bukan dari
istanamu yang dari gading
Source:
Menjadi Wanita Paling Bahagia oleh Dr. 'Aidh al-Qarny